Senin, 14 Januari 2013



A.      Jagat Raya
1.       Teori Big Bang
Teori ini menyatakan bahwa jagat raya terbentuk dari ledakan yang dahsyat yang terjadi kira kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet debu kosmis, asteroid, meteor, energi dan partikel partikel lain. Sampai saat ini belum dapat di pastikan bagaimana sesungguhnya jagat raya ini terbentuk.
2.       Anggapan Anggapan Tentang Jagat Raya
a. Anggapan Antroposentris Atau Egosentris.
Manusia sebagai pusat alam semesta. Pada waktu menyadari ada bumi dan langit, manusia menganggap matahari, bulan, bintang dan bumi serupa dengan hewan, tumbuhan dan dirinya sendiri. 
b. Anggapan Geosentris.
Ahli: Claudius Ptolomeus. Pusat jagat raya adalah bumi, sehingga bumi ini dikelilingi matahari dan bintang bintang.
c. Anggapan Heliosentris.
Ahli: Nicholaus Copernicus. Matahari merupakan pusat jagat raya yang dikelilingi planet planet, bulan mengelilingi bumi dan bersama sama mengitari matahari.
3.       Pengertian Galaksi
Galaksi adalah suatu sistem bintang atau tatanan bintang bintang. Matahari bersama sama planet yang mengitarinya terletak pada sebuah galaksi yang diberi nama Bima Sakti ( Milky Way ). Matahari merupakan salah satu bintang diantara jutaan bintang yang membentuk galaksi bima sakti. Di dalam jagat raya terdapat ribuan galaksi yang terbesar. Tata surya yang terdiri atas matahari, planet planet, satelit satelit, komet dan meteor hanyalah 1 dari jutaan bintang yang dikenal dengan nama galaksi. Galaksi mencapai 1 miliar dan galaksi inilah yang mengisi jagat raya. Galaksi mempunyai ciri ciri sebagai berikut:
a.       Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan.
b.       Jarak antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya.
c.        Galaksi mempunyai bentuk bentuk tertentu, misalnya bentuk spiral atau pilin, elips dan bentuk tidak beraturan.
4.       Bentuk Bentuk Galaksi
Berdasarkan bentuknya galaksi dibedakan menjadi :
1.       Berbentuk Elips
a.       Di tengah tengahnya terdapat tumpukan bintang bintang yang padat, dan ada juga yang berbentuk seperti bola lensa.
b.       Bagian tengah tebal sedangkan tepinya tipis.
c.        Jumlah kira kira 18 % dari galaksi yang telah dikenal.
d.       Contoh: Galaksi M87 di Rasi Virgo, Galaksi Ursa Mayor.
2.       Berbentuk Spiral
a.       Bentuknya seperti pusaran api raksasa.
b.       Mempunyai noda noda Catherina dengan lengan lengan berbentuk spiral keluar dari pusat yang terang.
c.        Jumlahnya 60 %.
d.       Contoh: Galaksi Bima Sakti ( Milky Way ), Andromeda.
3.       Berbentuk Spiral Berpalang
a.       Lengan lengan spiral galaksi ini keluar dari bagian ujung suatu pusat.
b.       Kira kira 18 % dari jumlah galaksi merupakan spiral spiral yang terpotong.
4.       Berbentuk Tak Beraturan
a.       Bentuk ini tampak seperti bola bola kecil yang berserakan tak beraturan, tanpa tepi yang tegas.
b.       Jumlahnya 4 %.
Contoh: Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil.









Bentuk Elips                 Bentuk Spiral Berpalang               Bentuk Spiral                       Bentuk Tak Beraturan


B.      Teori Terjadinya Tata Surya
Tata surya merupakan salah satu sistem bintang yang terdapat di dalam galaksi Bimasakti. Sistem Tata Surya merupakan suatu keluarga yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet planet, bulan, komet, meteor dan anggota anggota lain yang bergerak mengelilinginya. Dari sekian anggota tata surya tersebut hanya sinar matahari yang dapat memancarkan cahaya sendiri, sedangkan anggota tata surya lainnya hanya memantulkan cahaya. Teori Terjadinya Tata Surya:
1. Teori Kabut ( Nebula )( Kant Laplace)/ Teori Kondensasi~ Immanuel Kant dan Pierre Simon De Laplace
a. Immanuel Kant
Bumi kita terjadi bersama sama dengan matahari dan planet planet lainya. Semuanya terbentuk dari kabut gas yang berputar secara lambat ( evolusi ) yang mengakibatkan terjadi konsentrasi gumpalan gumpalan gas yang membentuk satu pusat. Pada bagian pusat membentuk gumpalan kabut bermasa besar yang kemudian menjadi matahari. Adapun gas gas di bagian tepi mengalami penurunan suhu yang menyusut membentuk planet planet yang mengelilingi matahari.
b. Pierre Simon De Laplace (Nebular Hypotesis)
Tata surya berasal dari kabut gas yang bersuhu tinggi dan berpilin, kemudian membentuk gumpalan gumpalan kabut gas. Karena kabut selalu memancarkan panas di alam semesta yang dingin, kabut tersebut mengalami penyusutan dan membentuk bola gas. Pilinan bola gas yang yang makin cepat menyebabkan sebagian masa gas di ekuator menjauh dari bola gas, kemudian membentuk bola bola gas yang lebih kecil dan mengelilingi bola gas awal. Bola bola gas kecil tersebut kemudian mendingin menjadi planet, sedangkan bola gas awal menjadi matahari.
2. Teori Planetesimal~ Forest Ray Moulton T.C. Chamberlain (Moulton Chamberlain)
Planet planet yang ada sekarang ini berasal dari matahari. Matahari merupakan sebuah bintang dan pada suatu saat melintas sebuah bintang dekat dengan matahari. Karena masing masing mempunyai gaya tarik maka terjadilah gelombang pasang dari permukaan matahari dan bintang tersebut, mengakibatkan sebagian masa bintang dan matahari terlempar keluar dengan membentuk pecahan pecahan masa di sekitar matahari. Karena terjadinya daya tarik dari masa yang lebih besar maka terbentuklah gumpalan gumpalan planetesimal yang membentuk planet planet seperti sekarang ini.
3. Teori Pasang Surut ~ Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys
Teori ini menyatakan bahwa pada suatu waktu lewatlah sebuah bintang dekat dengan matahari. Kemudian terjadi daya tarik menarik antara matahari dengan bintang tersebut yang mengakibatkan lepasnya sebagian massa matahari.Bagian yang lepas membentuk seperti cerutu dan gumpalan gumpalan sekaligus mengalami pemadatan di sekitar matahari sehingga membentuk planet planet anggota tata surya.
4. Teori Bintang Kembar (Lyttleton) ~ R.A. Lyttleton
Matahari memiliki sebuah bintang sebagai kembaranya. Bintang kembaran matahari tersebut kemudian meledak menjadi unsur unsur gas dan terperangkap oleh gaya gravitasi matahari. Awan gas kemudian mendingin membentuk planet planet dan satelit satelitnya yang mengelilingi matahari dan membentuk tatasurya. Adapun proses pembentukan planet dan satelit sama dengan teori pasang surut.
5. Teori Awan Debu (Teori Vorteks dan Protoplanet (Teori Modern) ~ Van Weizsaecker dan G.P Kuiper
Teori modern ini pada dasarnya berawal dari hipotesis kabut Kant dan Laplace tahun 1940
Teori Vorteks ~ dikemukakan oleh Karl Von Weiszackermenurut Weiszacker, nebula (kabut) terdiri atas vorteks-vorteks (pusaran-pusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula menyebabkan pola sel-sel yang bergolak (turbulen). Pada batas antar sel turbulen, terjadi tumbukan antar partikel yang kemudian membesar dan menjadi planet.
Teori Protoplanet ~ dikemukakan oleh Gerard P. Kuipermenurut Kuiper, planet terbentuk melalui golakan (turbulensi) nebula yang membantu tumbukan planetesimal, sehingga planetesimal membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi planet.
      







Teori Kabut Nebula                            Teori Planetesimal                                       Teori Pasang Surut


                                                               






Teori Bintang Kembar                                        Teori Proto Planet
C.      Anggota Tata Surya
Tata Surya terdiri atas matahari ( pusat tata surya ), planet planet yang mempunyai orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, dan satelit alami yang mengelilinginya. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa sifat yang dimiliki oleh anggota tata surya.
A.       Matahari
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusatnya. Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya matahari dibandingkan bintang yang lain terasa lebih cemerlang. Hal itulah yang menyebabkan pada waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain matahari. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.  Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Wujud matahari adalah bola gas berpijar yang sangat besar. Berpijarnya bola gas tersebut disebabkan oleh adanya reaksi fusi di bagian inti matahari. Oleh karena itu. inti matahari mempunyai suhu yang paling tinggi dibandingkan bagian-bagian yang lain. Berdasarkan letaknya, susunan lapisan matahari dapat dibedakan menjadi empat macam ( mulai dari yang terdalam ), yaitu:
a.       Inti merupakan bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC.
b.       Permukaan matahari (fotosfer) merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 6.000 oC. Di permukaan matahari ini dapat terlihat adanya:
  a. Bintik-bintik hitam (sunspot). Sunspot merupakan bintik-bintik hitam matahari yang mempunyai medan         magnet yang kuat dengan temperatur 3600°K
  b. Fakula yaitu awan hidrogen yang tampak seperti benang-benang gelap di permukaan matahari.
  c. Granula merupakan sel-sel yang menutupi permukaan matahari akibat proses konveksi
c.        Kromosfer merupakan lapisan gas yang sangat panas yang menyelubungi matahari. Terdapat lidah api berwarna merah dan bentuknya tidak tetap (Prominance).
d.       Text Box: Bagian-Bagian Matahari Korona merupakan lapisan gas yang renggang disekeliling matahari di luar kromosfer dan berwarna putih berkilau kilauan. Hanya dapat dilihat waktu gerhana matahari total.











B.       Planet
Ciri Ciri Planet: Mengorbit ke matahari, telah menyingkirkan obyek obyek lain di sekitar orbitnya, tidak memiliki sumber cahaya, dan memiliki satelit.Kedudukan planet ditinjau dari bumi selalu berubah-ubah karena pengaruh kecepatan edar planet yang berbeda-beda. Akibatnya terjadi:
a. Elongasi Planet Dalam
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan bumi - planet dalam dan bumi – Matahari. Elongasi tidak lebih kecil dari lintasan bumi mengelilingi matahari.
B. ELongasi Planet Luar
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi – planet luar dan bumi – matahari. Elongasi mencapai 180o karena lintasan planet luar lebih besar dari lintasan bumi mengelilingi matahari.

Klasifikasi Planet
Berdasarkan letaknya, dengan bumi sebagai batasnya, maka planet dibedakan menjadi:
1.  Planet Inferior (Inferior Planets)
Planet Inferior yaitu planet-planet yang lintasannya diantara bumi dan matahari, terdiri atas Merkurius dan Bumi.
2.  Planet Superior (Superior Planets)
Planet superior yaitu planet-planet yang lintasannya di luar bumi, terdiri atas Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Berdasarkan letaknya dengan planetoid sebagai batasnya, maka planet dibedakan menjadi:
a.   Planet dalam
     Planet dalam merupakan planet-planet yang lintasannya terletak diantara bumi dan matahari.
     Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Merkurius dan Venus
b.   Planet Luar
     Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar bumi dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang dari jarak rata-rata bumi ke matahari
Kedudukan planet dalam atau planet luar ditinjau dari bumi selalu berubah-ubah karena pengaruh kecepatan edar planet yang berbeda-beda.


Perubahan kedudukan ini menyebabkan adanya:
a.   Elongasi Planet Dalam
     Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi - Planet Dalam dan Bumi – Matahari
     Elongasi planet dalam tidak lebih besar dari 90° karena lintasan planet dalam lebih kecil dari lintasan bumi mengelilingi matahari.
b. Elongasi Planet Luar
   Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan                Bumi – Planet Luar dan Bumi – matahari
   Elongasi planet luar dapat mencapai 180° karena lintasan planet luar lebih besar dari lintasan bumi mengelilingi matahari.
Berdasarkan komposisi material penyusunannya, planet dapat diklasifikasikan menjadi:
a.   Jovian Planet (Giant Planet)
     Jovian Planet yaitu planet-planet raksasa yang komposisi materi penyusunannya bukan berupa batu/material yang padat, melainkan gas.
     Yang termasuk Jovian Planet yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
b.  Teresterial Planet (Telluric Planet)
     Teresterial Planet adalah planet-planet yang komposisi materi penyusunannya berupa batuan
     Yang termasuk Teresterial Planet antara lain Merkurius, Venus, Bumi, Mars
  Untuk mengetahui ciri ciri kedelapan planet anggota tata surya kita, perhatikan keterangan berikut:
1.       Merkurius
  1. Planet terdekat jaraknya dengan matahari ( 58 Juta Km dari matahari ).
  2. Beredar mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari .
  3. Rotasinya memerlukan waktu 59 hari.
  4. Temperatur bagian yang disinari matahari mencapai 400 derajat C, yang tidak terkena sinar matahari suhunya 200 derajat C.
  5. Permukaan planet tersebut penuh dengan kawah kawah dan cekungan cekungan.
2.       Venus
  1. Dikenal sebagai bintang timur atau bintang senja. Muncul menjelang matahari terbit  ( jam 4 pagi ) dan terbenam ( jam 5 sore ).
  2. Atmosfernya memiliki sifat rumah kaca yaitu panas yang diterima dari matahari tidak dapat membias keluar dari atmosfernya .
  3. Suhu rata rata 477 derajat C.
  4. Topografinya berupa pegunungan dengan formasi tua dan muda.
  5. Susunan atmosfernya terdiri dari karbondiosikda dan sejumlah kecil nitrogen serta uap air.
3.       Bumi
  1. Planet yang di dalamnya terdapat kehidupan.
  2. Bumi mempunyai satu satelit yaitu bulan .
  3. Rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit dan memiliki masa revolusi sekitar 365 hari 6 jam.
4.       Mars
  1. Dikenal dengan nama bintang merah.
  2. Mempunyai 2 satelit yaitu Deimos dan Phobos.
  3. Suhu rata rata dingin, hal ini disebabkan karena atmosfernya sangat tipis.
  4. Mempunyai gunung berapi, jurang, dan kawah yang luas.
  5. Kutubnya berteras teras dan diselimuti oleh es.
  6. Rotasi Mars: 24 jam 37 menit, Revolusi: 687 hari.
5.       Jupiter
  1. Merupakan planet paling besar di dalam tata surya.
  2. Rotasinya: 10 jam, revolusi: 12 tahun.
  3. Mempunyai 16 satelit. Satelit terbesarnya bernama Ganymade dengan diameter 130.000 Km.
  4. Planet ini lembek, permukaannya hanya berupa gas helium dan hidrogen cair yang terbungkus awan yang bergerak.
6.       Saturnus
  1. Merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dan salah satu planet yang memiliki cincin. Cincin tersebut merupakan gumpalan es.
  2. Revolusinya 30 tahun. Rotasinya: 10,5 jam.
  3. Mempunyai 10 satelit. Satelit terbesarnya bernama Titan.
7.       Uranus
  1. Terdiri atas gas utama yang berupa hidrogen, metana dan helium, serta mengandung es.
  2. Rotasinya berlawanan dgn arah rotasi bumi membuat salah satu sisinya seperti sebuah gasing yg rebah.
  3. Revolusi: 84 tahun, rotasinya: 11 jam.
  4. Planet ini mempunyai 5 satelit, yaitu: Miranda, Titania, Ariel, Oberon dan Umbriel.
8.       Neptunus
  1. Berbentuk sebuah cakram yang berwarna kehijauan yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
  2. Rotasinya: 16 jam, revolusi: 165 tahun.
  3. Mempunyai 2 satelit, yaitu Triton  dan Neroid.
  4. Planet ini terdiri atas air, batuan, gas amonia dan metana.
9.       Planet Kerdil
Ciri Ciri: mengorbit matahari, mempunyai bentuk hampir bulat, belum menyingkirkan obyek obyek lain di sekitar orbitnya, bukan satelit. Contoh planet kerdil: plutp, ceres dan xena.
Lintasan planet merupakan bidang yang berbentuk elips.
Planet bergerak dengan arah yang sama mengelilingi matahari, tetapi dengan lintasan dan jarak terhadap matahari yang berbeda-beda.Lintasan planet merupakan bidang yang  berbentuk elips.Kebanyakan planet mempunyai satelit (pengiring) seperti bulan sebagai satelit bumi. Yang tidak mempunyai satelit yaitu merkurius dan venus.
C.      Meteor
Ada beberapa istilah yang perlu kita pahami:
         i.            Meteoroid adalah anggota tata surya yang diperkirakan berasal dari potongan komet dan pecahan pecahan asteroid. Meteoroid ini berterbangan tak beraturan di ruang angkasa.
        ii.            Meteor adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer bumi. Meteoroid yang jatuh ke bumi dengan laju tinggi menembus atmosfer dan terbakar sehingga menimbulkan cahaya. Nyala tersebut tampak dari bumi sebagai bintang jatuh. Bintang jatuh inilah yang disebut meteor.
      iii.            Meteorit adalah meteor yang jatuh sampai ke permukaan bumi.
Contoh:
-Meteorit dengan masa 34.000 Kg, yaitu meteor ahnitudo yang ditemukan di Green Land, tahun 1897.
-Meteorit Arizona, yaitu sebuah meteor yang sangat besar yang jatuh di Arizona sehingga membentuk kawah yang dikenal sebagai kawah Baringer. Masa mencapai 50.000 ton, kedalaman tempat jatuhnya mencapai 190 m dengan diameter 1400 m.
D.      Komet
Komet ialah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan lonjong. Benda langit ini disebut bintang berekor atau lintang kemukus. Bagian komet terdiri atas kepala komet dan ekor komet. Kepala komet tampak lebih cemerlang dan lebih besar dari ekor komet. Arah ekor komet selalu menjauhi matahari, hal ini disebabkan ketika komet mendekati panas matahari, permukaannya menguap dan keluarlah ekor gas yang besar. Panjangnya bisa mencapai 100 juta km.
E.       Asteroid
Asteroid atau planetoid atau planet minor adalah planet planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada orbitnya  diantara orbit Mars dan Yupiter. Ukuran asteroid bervariasi ada yang hanya berdiameter 1 km dan yang lainnya kebanyakan sebesar bulan. Terdapat asteroid yang sangat banyak dalam tata surya. Sekalipun jarak antar asteroid sekitar 1 juta meter, namun tidak tertutup kemungkinan terjadi tabrakan diantara sesamanya. Jika terjadi tabrakan maka asteroid itu akan hancur menjadi meteoroid. Asteoroid yang terbesar ialah Ceres yang bergaris tengah 480 Mil dan beredar mengelilingi matahari dalam waktu 4,5 tahun. Tiap tiap asteroid memiliki orbit yang berbeda. Asteroid terdiri atas nikel, besi dan batu. Selain itu unsur karbon yang banyak akan mengakibatkan warnanya gelap kehitam hitaman.


Proses Terbentuknya Bumi- Bumi bukanlah benda di jagat raya yang muncul dengan sendirinya dalam bentuk yang sempurna. Bumi terbentuk melalui proses yang panjang dan terus berkembang hingga terbentuk sekarang ini. Para ilmuwan berpendapat bahwa proses pembentukan Bumi sudah dimulai sejak bermiliar-miliar tahun yang lalu. Planet Bumi bermula dari awan raksasa yang selalu berputar di antariksa. Awan raksasa tersebut akan membentuk bola-bola yang menarik butir-butir debu dan gas. Bola-bola debu dan gas inilah awal mula terbentuknya Bumi, planet-planet, serta bulan-bulan lain.
Saat gravitasi Bumi semakin besar, gas dan debu tersebut akan termampat dan semakin lama semakin padat. Hal ini menyebabkan Bumi semakin panas dan menjadi bola berpijar. Bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Tetapi Bumi belum dingin sama sekali. Bagian tengah Bumi masih sangat panas. Proses pembentukan Bumi di atas hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace yang mengemukakan bahwa Bumi ini mulai terbentuk selama bermiliar tahun yang lalu ketika dilepaskan dari matahari dalam bentuk gas pijar, yang lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan.
Walaupun banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses pembentukan Bumi, tetapi tidak seorang pun yang sungguhsungguh mengetahui dengan pasti bagaimana dan kapan Bumi terbentuk. Ya, menjadi tantangan bagi dunia ilmu pengetahuan yang suatu saat bisa kamu pecahkan.
Proses perkembangan planet Bumi dari masa ke masa tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata surya. Hal ini dikarenakan Bumi merupakan salah satu anggota keluarga Matahari, di samping planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor.
Berdasarkan hipotesis nebula (teori kabut gas) yang dikembangkan oleh seorang ahli filsafat Jerman, Immanuel Kant (1755) serta ahli astronomi Prancis, Pierre Simon Marquis de Laplace (1796), diperoleh gambaran bahwa sistem tata surya berasal dari
massa gas (kabut gas) yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan.
Massa gas tersebut secara berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Oleh karena massa gas itu berotasi dengan kecepatan yang makin lama semakin tinggi, pada bagian khatulistiwanya (ekuator) mendapat gaya sentrifugal paling besar, massa tersebut akhirnya menggelembung. Akhir dari bagian yang menggelembung tersebut, ada bagian yang terlepas (terlempar) dan membentuk bola-bola pijar dengan ukuran berbeda satu sama lain. Massa gas induk tersebut akhirnya menjadi Matahari, sedang kan bola-bola kecil yang terlepas dari massa induknya pada akhirnya mendingin menjadi planet, termasuk Bumi. Pada saat terlepas dari massa induknya, planet-planet anggota tata surya masih merupakan bola pijar dengan suhu sangat tinggi. Oleh karena planet berotasi, ada bagian tubuhnya yang terlepas dan berotasi sambil beredar mengelilingi planet tersebut. Benda tersebut selanjutnya dinamakan Bulan (satelit alam).
Menurut hasil penelitian para ahli astronomi dan geologi, Bumi terbentuk atau terlepas dari tubuh Matahari sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Perkiraan kelahiran Bumi ini didasarkan atas penelaahan Paleontologi (ilmu yang mempelajari fosil-fosil sisa makhluk hidup purba di masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang mempelajari struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka Bumi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar